Avenu Shalom Alaechim! Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.**** Yeh. 1:28 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,Yer 9:23.

28 November 2009

Advent Anak Sekolah Minggu

Membuat Alat Peraga untuk Anak Sekolah Minggu: “Kedatangan Anak Manusia, perumpamaan tentang pohon ara.”

Bahan Alkitab : Lukas 21:25-36
Tema : Siap Siaga
Ayat emas : Lukas 12:37a

Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-
jaga ketika ia datang (Lukas 12:37a)


Adik2 minggu ini adalah minggu spesial. Hari ini tanggal 29 November 2009 kita memasuki minggu Advent pertama. Advent dari bahasa latin Adventus. Adventus berarti kedatangan. Seperti kita menantikan hari Natal tanggal 25 Desember 2009, kita juga menantikan kedatangan Tuhan Yesus untuk yang kedua kalinya. Nah, makanya kita perlu menyiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus. Apa ya… yang perlu kita persiapkan?
Kedatangan Anak Manusia (T. Yesus) tidak ada yang tahu. Malaikat Tuhan aza tidak tahu, Yesus sendiri pun tidak tahu kapan hari itu datang. Hanya Bapa sendiri yang tahu (Matius 24:36). Wah…padahal jika Anak Manusia datang, itu berarti akhir dari sejarah dunia ini atau kiamat…hiii…ngeri… Siap nggak ya kita temen2? Bukannya kiamat tahun 2012? Ah… jangan mau ditipu gak ada yang tahu kapan harinya khan?! Itu ramalan….., jangan dipercaya. Yang jelas Kerajaan Allah udah dekee…t!
Nah, dalam bacaan perikop kita di atas mengatakan. Tanda-tanda kedatangan Anak Manusia dikisahkan. Matahari, bulan, bintang-bintang dan deru dan gelombang laut goncang, menakutkan. Ya, kuasa langit goncang. Semua orang takut. Pada waktu itulah temen-temen akan melihat kedatangan Anak Manusia dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya (lihat ayat 27).
Lalu kapan ya…T. Yesus datang. Yesus memberi perumpamaan tentang pohon ara atau pohon apa saja. Lihat. Bila pohon2 itu sudah bertunas berarti musim panas sudah dekat. Begitu juga kedatangan Tuhan. Jika banyak bencana alam dan kuasa langit goncang kita harus berjaga! Sebab Tuhan akan segera datang. Nah, siap nggak sih kita?!
Yang dikehendaki Tuhan kita harus berjaga-jaga. Lalu caranya? Ya, adik-adik harus hidup kudus, suci, dan benar. Karena kita percaya Tuhan akan datang kembali. Jadi kita hidup benar seturut firman-Nya. Nah, jangan malah hidup dalam dosa karena nggak percaya kalo Tuhan pasti akan datang. Waktunya nggak terduga. Mungkin Tuhan datang pas malam hari, nah udah berdoa sebelum tidur belum? Atau pas adik2 sekolah, nah apa malah bolos?! Mungkin juga pas adik2 ke Sekolah Minggu, nah apa malah lihat filem Doraemon di TiVi?!

Jika adik-adik berjaga-jaga, berarti adik-adik siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus. Sebaliknya jika sekarang adik-adik tidak berjaga berarti harus bertobat. Harus siap siaga dong…! Apa mau dihukum Tuhan. Padahal kan kita ingin diselamatkan! Yah, makanya kita sekali lagi harus berjaga-jaga! Biar ikut diselamatkan Tuhan, jangan malah dapat hukuman. Amin.

Diolah sendiri dari buku ajar SM yang diterbitkan sinode GKJ, oleh: Tejo 29/11/09.



Alat Peraga:

  1. Matahari, bulan, dan bintang-bintang. Digantung dengan benang jahit warna hitam. Sehingga bisa goncang waktu ditiup. Untuk memperagakan saat kuasa langit goncang.







2. Batang pohon dengan tunasnya.Tunas disembunyikan dibelakang batang. Anak SM diminta menjawab” “Hai pohon bertunaslah..!” saat sang guru bilang, “Musim panas sudah dekat!”. Lalu tunas yang sudah ditempeli lidi di angkat ke atas. Memperagakan pohon ara yang bertunas ketika tiba musim panas.








3. Tuhan Yesus dalam awan. Gambar T. Yesus menaiki awan disembunyikan dibalik awan. Lalu diperagakan saat datang ke bumi. Caranya dengan manarik batang lidi yang sudah di tempelkan pada gambar.4. Gambar anak sedang berjaga, co: berdoa
5. Gambar anak tidak berjaga, co: mencuri, mabuk, pesta pora.Gambar 4 & 5 untuk menerangkan perbuatan yang dikenan dan tidak dikenan Tuhan sewaktu datang. Yang berjaga berarti diselamatkan. Yang berdosa akan dihukum.











Untuk mengajarkan ayat hafalan. Anak diminta menuliskan ayat hafalan Lukas 12:37a di kotak bawah pada gambar anak laki-laki/perempuan yang sedang berdoa. Boleh dijadikan hiasan di kamar atau sebagai pembatas Alkitab. Sehingga anak akan selalu ingat dengan firman itu! Selamat mencoba!


27 November 2009

Pesan dan Nasihat Bapak Gembala

Pesan dan Nasihat

untuk para Guru dan Pelayan Sekolah Minggu-Praremaja

GKJ Tanjungtirto

oleh:

Bpk. Pdt. Bambang Sulistiyo, S.Th.

berilah orang bijak nasihat, maka ia akan menjadi lebih bijak, ajarilah orang benar, maka pengetahuannya akan bertambah.

Jalan orang bodoh lurus dalam anggapannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak.

Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.

Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan.

(Ams.: 9:9, 12:15, 13:10, 19:20).

BERIKANLAH HIDUPMU KEPADA ALLAH

Aku mohon supaya kamu melakukan sesuatu, Allah telah banyak menunjukkan kemurahan-Nya. Jadi persembahkanlah hidupmu sebagai persembahan yang hidup. Persembahanmu hanyalah untuk Allah dan akan menyenangkan-Nya. Persembahan dirimu sendiri merupakan cara rohani bagimu untuk beribadat kepada Allah.

Jangan mengubah dirimu menjadi seperti orang di dunia ini, tetapi biarlah Allah mengubah bagian dalam dirimu dengan cara berpikir yang baru. Lalu kamu akan mampu memutuskan dan menerima yang dikehendaki Allah bagimu. Kamu akan dapat mengerti yang baik dan yang menyenangkan bagi-Nya, dan yang sempurna.

Allah telah memberiku anugerah yang istimewa. Oleh sebab itu, aku akan menyampaikan sesuatu kepadamu semuanya. Jangan menganggap bahwa kamu lebih baik daripada dirimu yang sebenarnya. Jika ada orang yang mempunyai karunia untuk melayani, hendaklah ia melayani. Jika ada orang yang mempunyai karunia untuk mengajar, hendaklah ia mengajar.

(Rm.12:1-3,7).

Memanfaatkan dengan baik karunia-karunia rohani (kharismata)

Dua ayat pertama dalam bab 12 dibuka dengan tiga seruan kepada orang Kristen di Roma:

  1. Hendaknya mereka mempersembahkan diri sebagai kurban hidup kepada Allah;
  2. Hendaknya mereka jangan serupa dengan budaya mereka (melainkan membentuknya);
  3. Hendaknya mereka membiarkan Allah mengubah mereka melalui Roh-Nya.

Seruan-seruan dibuat berdasarkan apa yang telah dikemukakan dalam surat mengenai hal ini , yaitu sejarah belas kasih Allah terhadap ciptaan-Nya.

Bagaimana ini dilaksanakan secara konkrit dalam hidup sehari-hari?

Hendaknya nasihat Paulus dipahami sesuai dengan nilai budaya dasariah pada zamannya: kehormatan dan rasa malu. Hendaknya orang jangan menambahkan kehormatannya sendiri (dengan memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu pikirkan, ay.3) dengan mengorbankan kehormatan orang lain.

Kehormatan dan rasa malu selalu dipahami sebagai hal konkret dan terbatas. Jika seseorang menambahkan kehormatan, ia akan kehilangan hal itu.

Selanjutnya Paulus memasuki pembicaraan mengenai karunia (kharismata), kehormatan, dan rasa malu yang memberi batasan. Hendaknya masing-masing orang tetap tinggal dalam batasnya dan mengakui nilai pelengkap dari karunia lain. Tentu saja kharisma tidak pernah dimaksudkan untuk kepentingan pribadi dan keuntungan individual. Dari definisinya sendiri kharismata merupakan perwujudan atau konkretisasi Roh (berarti masing-masing menerimanya sebagai karunia pribadi), yang dimaksudkan semata-mata demi pembangunan jemaat.

Sharing para Guru & Pelayan Anak SM-Praremaja:

  1. Sebagai penyandang predikat Guru dan Pelayan AnakSM-Praremaja apa yang Anda rasakan sampai sekarang, mengapa demikian?
  2. Sebagai Guru dan Pelayan Anak SM-Praremaja, apa yang sesungguhnya Anda pikirkan hingga saat ini, mengapa Anda berpikir demikian?
  3. Sebagai Guru dan Pelayan Anak SM-Praremaja, bagaimana Anda melaksanakan tugas panggilan Illahi ini, mengapa demikian?
  4. Sebagai Guru dan Pelayan Anak SM-Praremaja, pengalaman apa yang menarik dan perlu dikelola/dikembangkan?
  5. Sebagai Guru dan Pelayan Anak SM-Praremaja, apa komitmen Anda?

(Teguhan, Minggu 14 September 2008)

Natal Anak & Praremaja 2008

Natal Anak & Pra-Remaja 2008:
“Menghayati sederhananya kelahiran Raja Surga dalam kisah drama”


“Mas, ini sampahnya!” ucap Bela, anak Sekolah Minggu (SM) dari pepanthan Mojosari. Bela mengulungkan sampah bungkus snack kado silang kepada si pemulung. Ya, bagaimana tidak, misi penyamaran berhasil. Penampilan Nilwan yang total, sangat menyerupai pemulung sampah beneran! Si pemulung itu mengenakan baju batik lawas yang kumal dan sobek. Wajahnya tertutup masker hitam, kulit kaki dan tangannya kotor dengan tanah. Sambil membawa kantong bagor yang memuat sampah dan tusuk kawat sang pemulung masuk ke arena Natal anak. “Lho itu siapa mas? Pemulung beneran ya mas?” tanya salah seorang panitia. “Bukan!” jawab yang ditanya. “Wah saya kira tadi beneran lho mas!” (Memang ada beberapa panitia yang tidak semua tahu skenario si pemulung).
Sengaja panitia Natal tahun ini (2008) mengadakan acara di gereja I Kaliajir. Alasanya sederhana, yaitu bisa menghemat dana. Apalagi perlu persiapan ekstra jika harus menyelenggarakan Natal Anak ke luar. Biasanya masalah usaha dana dan transportasi. Memang nggak seperti di acara televisi atau di mall-mall, Natal di Kaliajir malah dikunjungi pemulung, bukannya Sinterklas. Sosok Sinterklas dikonsep menjadi wujud lain oleh panitia menjadi sosok pemulung sampah.
Tak terduga si pemulungpun ternyata membawa hadiah di dalam kantong bagornya. Tapi hadiahnya nyentrik-nyentrik. Anak-anak yang maju dihadiahi sapu dan kemoceng. Si pemulung yang telah membuka samarannya berpesan pada anak-anak untuk menjaga kebersihan dan menghargai sosok pemulung sampah. Di beberapa kawasan perumahan terpasang pesan bahwa pemulung dilarang masuk! Kepala bisa bocor! Begitulah kira-kira. Benar memang ada pemulung yang ‘nakal’ mencuri. Tapi pesan Natal yang boleh dirujukan dengan tema PGI, bahwa kita juga harus hidup berdamai dengan tidak menolak keberadaan mereka.
Namun sebelumnnya, acara Natal menampilkan drama klasik kisah kelahiran Yesus. Drama klasik tersebut muncul dari ide Kristin (Pengurus Komisi Remaja) yang juga berperan sebagai malaikat Gabriel. Disinilah entry point-nya. Penyampaian firman dikemas dari dan oleh anak-anak remaja dan pra-remaja dalam bentuk drama. Jadi nggak harus jadi guru SM pun ternyata mampu memberi pegajaran pada anak-anak. Wah, luar biasa sekali semangat Gilang (pemeran Yusuf), Yulia (pemeran Maria), Aria (pemeran utusan Kaisar), Yafet dan Rio (pemeran prajurit merangkap penjaga penginapan), serta tak ketinggalan Herdi sebagai narator dan Indra sebagai MC. Terbukti anak-anak terus menikmati acara demi acara yang mereka sajikan. Rasanya terbayar sudah persiapan dan hari-hari latihan mereka.
Cerita pertama dipetik dari Mat. 1:18-25. Disinlah kehendak Allah yang tidak bisa ditolak dalam kehidupan Maria dan Yusuf. Maria mengandung bayi dari Roh Kudus. Yusuf bingung! Ia tidak dapat menerima dan memahami hal yang tak masuk akal itu. Yusuf hendak menceraikan Maria. Namun kehendak Allah berbeda. Allah mengutus malaikat Gabriel agar Yusuf tetap menikahi Maria.
Drama berlanjut dalam babak kedua. Dari Lukas 2:1-7 mengisahkan perjalanan Yusuf dan Maria ke kota Betlehem untuk melakukan pendaftaran. Pada masa itu Kaisar Agustus memerintahkan diadakannya sensus penduduk. Dalam perjalanannya Maria hendak melahirkan. Tetapi mereka tidak mendapat penginapan. Sampai mereka berteduh dan mendapatkan tempat yang sederhana. Yesus dilahirkan. Ia dibungkus kain lampin dan dibaringkan dalam sebuah palungan. Allah sendiri yang telah memilih waktu, tempat, bahkan keberadaan orangtuanya dalam kondisi yang boleh dikatakan sederhana.
Acara diramaikan juga oleh penampilan sulap dari Ginarid (asal GKJ Madukismo). Dalam sulapnya juga menyampaikan pesan-pesan firman menurut Alkitab.
Tidak sempurnalah memang penyelenggaraan Natal Anak 2008 ini. Panitia baru bisa melayani dalam skup anak-anak keluarga GKJ Tanjungtirto saja. Tapi setidaknya pembinaan iman percaya anak-anak GKJ Tanjungtirto tetap menjadi prioritas Komnak. Disamping itu penyelenggaraan-penyelenggaraan acara yang meski mengeluarkan biaya yang tidak sedikit ini telah memberi kontribusi bagi warga dan di luar warga. Diantaranya mampu menggerakan roda ekonomi jemaat dengan pemesanan konsumsi (biasanya dalam suatu penyelenggaraan mendapatkan jatah anggaran yang cukup besar). Selain itu pengrajin souvenir gerabah Kasongan ikut diberkati dengan pesanan kami sebanyak 200 buah ditambah pesanan 50 buah lainya untuk pribadi. Terakhir, seperti yang telah diutarakan diatas bahwa kerjasama lintas komisi yaitu: melibatkan komisi remaja dan komisi pemuda telah ikut andil menyerukan suara kenabian. Viva Natal Anak 2008!

(Tejo-koordinator panitia sie acara Natal Anak 2008) 25/01/09.

05 November 2009

Gema Khalista akan Mengudara Lagi

Gema Khalista akan Mengudara Lagi

Berawal dari Pak Guno yang mendapat tawaran siaran dari radio Petra. Ya, Gema Khalista (GK) atau khususnya kelompok PA wilayah Kalasan GKJ Tanjungtirto beberapa bulan lalu pernah mengisi acara Minggu sore jam 16.00 di radio Petra. Ya, kali ini ditawari lagi, mungkin ada respon baik dari pendengar. Atau bisa juga karena memang persahabatan Pak Guno dengan yang 'empunya'.

Terlepas dari itu, belajar dari pengalaman siaran di radio, memang tidak gampang. Ada banyak yang perlu diatur. Terlebih ada format: koor, dialog drama, musik, dan ulasan firman. Ya, GK memutuskan untuk melakukan recording (rekaman). Puji Tuhan, Tuhan membuka jalan. GK akhirnya rekaman di Bumi Jogja di Kalasan, sebuah studio rekam mini yang mungkin cukup 'standard'. Memang GK sempat survei beberapa lokasi rekaman di kota namun karena pertimbangan yang bijak, GK memilih di Bumi Jogja.

Nah, kita akan simak nanti saat siaran 8 November 2009 di Petra.

Berawal dari 'rutinitas' koor mungkin, namun terus berkembang dan GK mampu membuat sebuah lompatan baru. Hanya sebuah catatan, simak aransemen lagunya. GK telah melewati proses rekaman multi track yang cukup panjang. Hampir dua hari rekaman karena memang kejar tayang! Hari pertama dimulai dari pukul 15.00 s.d. 20.00. Apalagi sempat rekaman pertama filenya hilang. Menurut Pak Sigit yang empunya studio karena data komputer terkena virus. Jadi kami mengulang rekaman total dari awal. Hari kedua dimulai dari pukul 15.00 s.d. 19.00.

Jika kita mengawali sebuah persekutuan wilayah, dengan tekanan nama wilayah atau lokalitas. Apalagi tidak bisa dilepaskan dari nama GKJ Tanjungtirto. Marilah kita merenung. Apakah nilai-nilai lokal itu bisa kita rasakan dan dengar? Apakah nilai lokal itu malah tertutup dan telah terpoles kemewahan, keindahan, modifikasi komersialisasi industri? Jawabanya bisa sangat beragam. Namun dengan apapun itu GK telah membuahkan karya melalui kebersamaannya. Yang mungkin arti kebersamaan dan keindahan dalam kata-kata di atas bisa menjadi relatif maknanya.

Kita harus rela mengerjakan kepada Siapa yang memanggil kita?! Meskipun berat, dan memang harus dengan memilkul salib. Kita melayani Kristus bukan untuk menuntut upah. (tejo 5/11/09).



Multi track: arti sederhananya, rekaman dengan banyak track. Musik, vokal tenor, sopran, bass, direkam sendiri-sendiri dahulu untuk kemudian digabung dengan proses editing.











26 Oktober 2009

Proses Rekaman Drama PS. Gema Khalista

09 Oktober 2009

Panen Kacang Panjang


Panen Kacang Panjang
“Mbah kula mendet foto nggih?” (artinya: “Nek, saya ambil foto ya?”). “Nggih, monggo mawon” (artinya: “Ya, silakan saja!”) sahut si nenek. Nenek ini tampak sedang memanen dengan telaten dan sabar hasil tanaman kacang panjang dari kebunnya. Saat kutanya apakah kacang panjang itu untuk dijual? Ternyata tidak. Katanya untuk dibuat pecel. Pecel adalah makanan khas orang Jawa.Terdapat campuran beberapa sayur yang direbus seperti, bunga turi, kecambah, kacang panjang, bayam, kubis, wortel, kecipir, dan daun pepaya. Dan tak ketinggalan ditambah sambal uleg kacang. Bisa juga ditambah mi kuning lalu dibungkus atau dipincuk daun pisang. Hem… ada item yang terlewat tidak ya?........

Panen Mentimun




“Mbah kula mendet foto nggih

Pak Nardi dan Bu Sumi

Adalah Pak Nardi dan Ibu Sumi. Tanpa sengaja kami mengalami perjumpaan saat mereka sedang memanen mentimun. Rupanya ibu Sumi mengenali siapa saya. Hanya sayang aku yang kurang mengenali beliau. Ya, mereka adalah anggota kelompok paduan suara Al-Temang. Pak Nardi ini memiliki sawah yang luas. Beliau adalah purnawirawan prajurit TNI AD. Di saat usianya yang sudah tidak muda lagi ini, beliau masih bekerja sebagai security di sebuah Universitas ternama di daerah Purwomartani. Dengan hati gembira ibu Sumi mengisi keranjang sepedaku dengan timun-timun hadiah darinya. Kata beliau, “Siapa saja yang ketemu saya di sini, apalagi orang kita sendiri, saya beri cuma-cuma mentimun ini!” “Nah, yuk rame-rame main ke sawah Pak Nardi dan Bu Sumi! Siapa tahu pas panen lagi?” He..he…

Profesi Petani

Saat ini mungkin sedikit sekali orang muda yang mau berprofesi sebagai petani. Mungkin jumlahnya berbanding terbalik dengan semakin bertambah banyaknya areal sawah yang berubah menjadi perumahan. Padahal kita dikaruniai Tuhan dengan tanah air yang subur. Sampai-sampai banyak bangsa ingin merampasnya dengan penjajahan pada abad-abad yang lampau. (tj)

Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam." ( Kej.8:22).


Nenek & Cucu


Nenek & Cucu
Mereka sedang bekerja mempersiapkan lahan yang subur. Ya, nenek ini setahap demi setahap menyeret pupuk kandang yang sudah ditaruh cucunya dalam kantung bagor. Pelan namun pasti nenek ini berjalan. Lalu pupuk kandang itu diaturnya sedemikian rupa. Cucunya duduk menunggu dan siap mengambilkan pupuk kandang berikutnya yang masih tersisa banyak.
Yesus pun dalam kisah di Injil sering memberikan perumpaman seperti yang dialami sehari-hari para petani. Contohnya seperti yang sedang dibuat oleh nenek dan cucu di atas. Apa itu? Ya, menyiapkan tanah yang subur. Bagaimana jika hati dan perbuatan kita tidak seperti tanah yang subur? Sudah pasti tanamannya tumbuh tidak sehat dan jika ia bisa berbuah, hasilnya pun mengecewakan. Ingin menjadi tanah yang subur? Belajar dari kisah nenek dan cucu di atas! Kita pun bisa menggarap dan mengolah hati kita menjadi subur.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, ia tumbuh dengan suburnya dan berbuah, hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang seratus kali lipat." (Mrk. 4:8) (tj)

Kembang Desa di Timur Desa Temanggal



“Mbah kula mendet foto nggih

Kembang di Timur Desa Temanggal

Pagi ini aku bersepeda menyisir jalan tanah yang diapit sawah. Tidak ada kemacetan tentu. Tidak seperti jalan-jalan di kota. Hampir sulit tentunya jika kita bisa menemukan tanaman dengan bunga yang indah di areal persawahan. Umumnya sawah ditanami tanaman padi, tembakau, kacang, jagung, timun, bawang, dll. Kalau ingin menemukan bunga anggrek tentu bukan disawah tepatnya. Namun aku harus berhenti mengayuh. Sepeda kuhentikan lalu kuparkir di pinggir. Aku melihat beberapa kembang yang indah. Ternyata kembang kenikir. Bukan dari jenis tanaman yang mahal. Bahkan daun sayur kenikir harganya murah di pasar. Lalu kuabadikan kembang itu dengan kameraku. Kembang desa di antara semak hijau ternyata membawa keceriaan murni. Keceriaan yang mungkin dianggap biasa dan terlewatkan.

Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; (Yes. 35:1). (tj)

“Mbah kula mendet foto nggih

Kembang Desa di Timur Desa Temanggal

Pagi ini aku bersepeda menyisir jalan tanah yang diapit sawah. Tidak ada kemacetan tentu. Tidak seperti jalan-jalan di kota. Hampir sulit tentunya jika kita bisa menemukan tanaman dengan bunga yang indah di areal persawahan. Umumnya sawah ditanami tanaman padi, tembakau, kacang, jagung, timun, bawang, dll. Kalau ingin menemukan bunga anggrek tentu bukan disawah tepatnya. Namun aku harus berhenti mengayuh. Sepeda kuhentikan lalu kuparkir di pinggir. Aku melihat beberapa kembang yang indah. Ternyata kembang kenikir. Bukan dari jenis tanaman yang mahal. Bahkan daun sayur kenikir harganya murah di pasar. Lalu kuabadikan kembang itu dengan kameraku. Kembang desa di antara semak hijau ternyata membawa keceriaan murni. Keceriaan yang mungkin dianggap biasa dan terlewatkan.

Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga; (Yes. 35:1). (tj)

04 Oktober 2009

Ki Lomana, Sumilaking Pedhut ing Purwakandha

Kethoprak Religi Pertama yang Dimainkan Para Pendeta


Bertempat di Auditorium Universitas Kristen Duta Wacana, Jumat malam (25/9), berlangsung kethoprak religi. Acara yang diselenggarakan dalam rangka penggalangan dana pembangunan panti wredha GKJ Medari ini cukup mendapat perhatian banyak warga.

Berbeda dengan kethoprak-kethoprak pada umumnya, kethoprak kali ini merupakan kethoprak yang istimewa karena para pemainnya antara lain terdiri atas para para pendeta. Dimeriahkan oleh bintang tamu seperti Den Baguse Ngarsa dan Sronto, kethoprak yang mengambil lakon Ki Lomana, Sumilaking Pedhut ing Purwakandha ini berjalan cukup menghibur.

Ki Demang Lomana

Kisah kethoprak diawali dengan percakapan dua lelaki, satu berbaju hitam dan satu berbaju putih. Lelaki berbaju putih menampilkan sosok seorang begawan tua dan terlihat bijaksana. Sementara itu, lelaki berbaju hitam adalah seorang demang yang tampak muram dan putus asa.

Mereka bercakap-cakap hingga kemudian terkoreklah kisah pilu Ki Demang yang diketahui bernama Ki Lomana itu. Beberapa waktu silam, dia sempat merencanakan pernikahan putrinya yang semata wayang. Kala itu Ki Demang resah soal biaya yang harus ditanggung. Namun, Ki Mertajaya, ayah Ki Lomana, dengan bijak menghibur. Soal biaya, kata ayah Ki Demang, semua akan ditanggungnya. Dengan rela sang kakek akan menjualkan sebagian tanahnya untuk biaya pernikahan.

Sayang, saat segala sesuatu sudah dipersiapkan, tiba-tiba datang segerombolan berandal dari Alas Kemlaka. Kelompok perusuh yang dipimpin Dadak Talok ini meminta Ki Lomana menyerahkan putrinya. Anggit, anak perempuan Ki Demang, tentu saja menolak. Dia tidak mau menjadi istri kepala berandal, apalagi dia sudah punya calon suami yang ia cintai. Namun, Dadak Talok terus saja memaksa sehingga pecahlah perkelahian.

Rumah Ki Demang menjadi berantakan. Ayah dan kakek Anggit dihajar para berandal. Keluarga itu pun tercerai-berai. Namun Kunjana, calon suami Anggit, berhasil mengejar Dadak Talok. Kunjana dan Dadak Talok kemudian terlibat dalam pertempuran. Namun sayang, penguasa Alas Kemlaka itu ternyata benar-benar licin. Bukannya kepala perampok yang berhasil diringkus, Kunjana malahan gugur dalam pertempuran.

Tongkat kehidupan

Sang begawan yang menyimak kisah tragis itu, menyatakan turut bela rasanya kepada Ki Demang. Namun dengan bijak, ia pun memberikan nasihatnya. Kisah pilu yang seakan bertubi-tubi itu, sebaiknya disikapi Ki Demang sebagai wujud salib dalam kehidupan. Tuhan mengizinkan pencobaan, dan kita hendaknya menerima dengan hati terbuka. Kita dapat memanjatkan permohonan kepada Tuhan agar kita beroleh kekuatan dalam menghadapi itu semua.

Sang begawan lalu membukakan pikiran Ki Demang. “Di depan sana,” tuturnya, “ada terbentang sebuah wilayah yang bernama Kadipaten Purwakandha. Keadaan negeri itu tengah kacau dan membutuhkan terang kehidupan.”

Sang begawan menasihatkan Ki Lumana untuk berangkat ke negeri tersebut. Namun, Ki Lumana termangu-mangu. Bisiknya dalam hati, bagaimana mungkin dia yang tengah berkesusahan harus membantu negeri yang tengah dalam kekacauan?

Sang begawan lalu memberikan petunjuknya. Katanya, “Lihatlah tongkat ini. Tongkat ini sebetulnya hanya perlambang. Namun, seperti halnya tongkat yang menuntun langkah kita, Firman Tuhan dapat menjadi bekalmu yang akan menuntun langkahmu untuk menempuh jalan yang benar dalam kehidupan ini. Oleh karena itu, jadikanlah Sabda Tuhan itu sebagai tongkat kehidupan.”

(jw--menulis utk solaagape)

Kontak GKJ Tanti

GKJ Tanti
solaagape@gmail.com









By: Daniel K.

30 September 2009

Berbuah

DM KAWUNG









DM KAWUNG

Harga mulai 10$ s.d. 100$
Kirim pertanyaan dan cari informasi seputar produk2 Den Mas Kawung Art Gallery ke: solaagape@gmail.com. Kami siap membantu Anda.


























































Wikipedia

Hasil penelusuran

SolaAgape. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Blog List

Site Info

Padaleman Suci GKJ Tanjungtirto

Followers

Sekolah Agape Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template