Avenu Shalom Alaechim! Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.**** Yeh. 1:28 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,Yer 9:23.

07 Februari 2011

Kasut Kesayangan yang Senantiasa Kita Injak

kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai seja

Kasut Kesayangan yang Senantiasa Kita Injak


kakimu berkasutkan
kerelaan untuk memberitakan Injil
damai sejahtera;
(Ef. 6:15)


Tulisan sederhana ini diabadikan untuk mengenang jasa-jasa kasut yang telah kita buang sedemikian rupa.....
Salah satu perlengkapan senjata Allah yang disebut dalam bacaan Efesus 6:11-17 adalah sebuah kasut. Kasut dalam KBBI berarti alas kaki, seperti sepatu dan selop. Sementara kasut yang dimaksud dalam Ef. 6:15 adalah kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera.
Di zaman modern seperti ini, siapa yang tidak memiliki sepatu. Bagi orang yang berkecukupan tak heran dirumahnya memiliki koleksi sepatu lebih dari satu pasang. Apalagi sepatu bagi kaum wanita, dibeli mungkin bukan sekedar fungsinya namun bisa jadi tuntutan mode atau fesyen. Kendati demikian di daerah-daerah lain toh masih ada orang-orang atau anak-anak yang menganggap sepatu sebagai barang mewah.


Bak perlengkapan senjata prajurit yang memiliki ikat pinggang, bajuzirah, perisai, ketopong, dan pedang. Namun tanpa kasut, apakah jadinya? Bahkan seorang teman pernah bercerita bahwa pernah ada kejadian, satpam melarang seseorang masuk di sebuah plaza gara-gara hal sepele, yaitu ia hanya memakai sandal bukan sepatu. Alasanya untuk menjaga keselamatan saat menaiki tangga eskalator tapi mungkin ada alasan lain.
Di kota-kota besar seperti di Bandung, kebanyakan kaum mudanya pergi memakai sepatu. Sandal ataupun sepatu sandal hampir jarang dipakai. Sementara di kota lain sandal masih umum dipakai untuk mengunjungi teman, pergi ke toko, mall, plaza, dll.
Mengapa istilah ’kasut’ oleh rasul Paulus dipakai dalam bagian perlengkapan senjata Allah? Melalui pengalaman pelayanan pemberitaan Injil, ’hal yang sederhana’ itu ternyata memiliki posisi yang mulia. Sebagus-bagusnya kasut, tempatnya selalu di bawah dan untuk diinjak. Tidak ada seseorang yang menaruh kasut di atas meja bukan? Kasut yang masih baru yang mungkin menjadi kasut kesayangan kita sekalipun tak luput dari tekanan dan tantangan. Sang tuan yang memakai kasut tak pernah berterima kasih atas jasa kasut yang menghindarkan kaki tuannya dari cedera. Kasut rela menjadi pelindung kaki tuannya dari paku yang menusuknya. Kasut merasakan dahulu kondisi entah itu panas, dingin, basah, kotor, keras, dll.
Untuk berapa lama sang tuan merawat kasut kesayangannya, sang kasut hanya bisa patuh dan tak pernah menuntut untuk dirinya mendapatkan tempat di atas. Kasut tidak dapat abadi. Ia harus setia dan kuat menahan beban tuannya. Ketika wajahnya tak lagi semuda yang dahulu, warnanya yang sudah pudar, kulitnya yang sudah tidak mulus lagi, dan mungkin aromanya yang sudah berubah, kasut siap dipensiun. 
 
Pemberitaan Injil damai sejahtera pun mengalami dinamika. Setelah melalui ujian-ujian dan tantangan dan perjalanan berkilo-kilo meter mungkin. Adakalanya kita menjadi putus asa dan berharap ada kasut lain yang membawa langkah kita lebih nyaman. Rasanya risih sekali dengan kasut kita saat ini. Enak rasanya melepaskan kasut kita sejenak dan merendam kaki kita kedalam air yang hangat atau sejuk! Tapi ingatlah, Tuhan senantiasa menyediakan kasut baru berikutnya. Jangan lupa, Tuhan menyediakan kasut yang tepat untuk perjalanan yang akan kita tempuh berikutnya! Sebab pemberitaan Injil adalah kemuliaan dan sekaligus ada salib penderitaan di dalamnya.
Tuhan memberkati!

01 Februari 2011

Sahabat-sahabat dalam Kesukaran


Sahabat-sahabat dalam Kesukaran


Sumber ilustrasi gambar diambil dari:
Widyohatmodjo, E.I.S. 1961. Babad saka Kitab Sutji, Jilid II Pradjanjian Anjar (alih bahasa Jawa). Taman Pustaka Kristen Jogjakarta: Jogjakarta.


Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
(Amsal 17:17)


Siapa peduli masalahku?
Siapakah yang peduli dengan nasib orang lain? Siapakah yang peduli dengan penderitaan Saudara? Adakah yang mau hadir setidaknya untuk sekedar mendengarkan keluhan kita? Apakah ada orang yang rela mati untuk membela orang-orang seperti kita? Adakah sosok yang mau berkorban lebih lagi bagi kita? Jawabanya: ada, orang itu adalah Yesus Kristus.
Seperti tertulis dalam Rm. 5:7-8

Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Orang baik di zaman susah
Mungkin 2 buah paragraf yang mengantar kita di atas sudah biasa kita dengar. Bagaimana jika pertanyaannya, sekarang setelah zaman Yesus? Adakah orang yang masih meneladani sifat kasih Kristus yang tidak hanya rela menderita namun mengorbankan nyawa-Nya? Jawabanya pun masih ada. Bahkan di zaman sebelum Kristus pun telah ada kisah tokoh-tokoh teladan dalam zaman Perjanjian Lama. Tapi saya tidak bermaksud agar kita mati untuk orang lain. Lebih lanjut kita akan belajar sifat-sifat rela berkorban mereka yang penuh risiko tinggi.
Di zaman yang susah dan mengeluh ini sebenarnya patutlah kita merenung dan bertanya. Dimanakah pelayanan kekristenan itu sekarang? Dan di manakah orang-orang Kristen itu sekarang? Berbagai julukan pengikut Kristus itu antara lain terkenal dengan sebutan anak-anak Allah, garam dan terang dunia, dlsb.

Guru yang Bersedia Menolong
Seorang guru pernah mengajarkan, jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan datang ke rumahnya meminta bantuan. Guru itu dengan tegas akan mendoakannya dan menolongnya secara nyata. Guru itu mengecam orang-orang yang hanya dapat mendoakan orang menderita tanpa mengulurkan bantuan nyata. Singkat kata, guru itu marah jika seseorang atau kita hanya bisa mendoakan penderitaan orang lain itu!
Keteladanan Kristus sesungguhnya telah jelas dan banyak dikisahkan di dalam Injil. Tetapi pengikutnya yang disebut orang Kristen sepertinya sudah puas menikmati keselamatan. Mungkin kita sudah merasa puas menjadi orang Kristen yang dijamin keselamatannya tanpa melihat orang sekeliling kita yang belum mengenal & menerima Kristus. Belum lagi yang satu iman bisa kita tolong, bagaimana dengan yang lain?

Hal gratis di zaman modern
Hampir sulit menemukan hal gratis di zaman sekarang. Alih-alih undian berhadiah yang kita harapkan, ternyata ujung-ujungnya bersyarat malah menguras dahulu uang atau pulsa kita. Kegiatan gereja mewajibkan kontribusi uang pendaftaran bagi para pesertanya. Acara Sekolah Minggu ditariki iuran dan kado silang. Generasi muda diikutkan pelatihan dan memaksa mereka untuk mempertanggungjawabkannya bagi gereja, dlsb. Masih banyak contoh-contoh hal yang tidak gratis dan ada pamrih-pamrih dibelakangnya, bahkan terjadi di gereja sekalipun.
Padahal pelayanan gereja tidak boleh memaksa. Seperti tertulis dalam 1 Pet. 5:2

Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

Pengambil risiko kebajikan
Yesus telah memberikan keselamatan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Meskipun dengan darah yang mahal dan pengorbanan yang besar. Nah, untuk itu mari kita bernostalgia dengan tokoh-tokoh yang juga memiliki sifat & karakter Kristus berikut ini:
  1. Stefanus (Kis. 7:55-60). Stefanus dikenal sebagai tokoh martir pertama dalam memberitakan Injil.
  2. Simon atau Petrus atau Kefas. Petrus dikenal sebagai murid Yesus yang meninggalkan pekerjaannya sebagai nelayan. Petrus memilih memberitakan Injil daripada kekayaan dunia. (Mat. 4:20, Kis. 3:6)
  3. Orang Samaria. Orang Samaria ini dibenarkan Tuhan karena menolong seseorang yang jatuh ke tangan penyamun-penyamun dan dirampok habis-habisan sampai sekarat karena dipukul dan dibiarkan terkapar di jalan ketika dalam perjalanan dari Yerusalem menuju Yerikho. Orang Samaria ini berbelas kasihan lalu bertindak membalut luka-luka korban, sesudah itu menyiraminya dengan minyak dan anggur, menaikkan korban pada keledai tungganganya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya, membayari dua dinar kepada pemilik penginapan dan menjamin jika ada kelebihan biaya perawatan korban tersebut. (Luk.10:30-35). Bagi saya, Orang Samaria itu mungkin memiliki profesi sebagai seorang dokter atau perawat kesehatan, berhubung tindakan medisnya yang spontan. Menyirami dengan minyak dan anggur agar tidak menjadi infeksi.
  4. Boas. Boas dikenal sebagai penebus segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon. Boas bersedia meperisteri Rut, perempuan Moab, isteri Mahlon, seorang janda, menantu Naomi yang juga seorang janda. Kelak Boas dan Rut akan menurunkan raja Daud. (Rut 4:9-11).
  5. Yonatan. Yonatan dikenal sebagai sahabat Daud, Lihat ayat-ayat berikut:
    1. 1 Sam. 18:1, Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
    2. 1 Sam. 18:3 Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.
    3. 1 Sam. 18:4 Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
Raja Saul yang tak lain dan tak bukan adalah ayah Yonatan sendiri, berikhtiar hendak membunuh Daud. Namun Yonatan berani mengambil risiko dengan memperingatkan raja agar mengurungkan niatnya. Bahkan mengambil risiko dengan memberitahu Daud untuk bersembunyi dan lari agar luput dibunuh oleh raja Saul. (1 Sam.19:2, 20:42)

Kasih Cuma-Cuma Masih Bisa Kita Tegakkan dan Kibarkan Bersama
Sesungguhnya masih banyak tokoh-tokoh di Alkitab yang telah memberikan teladan bagaimana mereka berani berkorban, sekalipun ada risiko besar akan menimpa mereka. Seperti Musa, ratu Ester, Mordekhai, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Yusuf, Hakim Yefta, Gideon, raja Firaun di zaman Yusuf, Maria ibu Yesus, Janda miskin, dlsb. Sampai di sini penulis tidak dapat menyebutkan satu per satu lagi karena akan lebih baik jika para pembaca menemukan kebenaran itu sendiri di dalam Alkitab. Merenungkan, menyelami, dan berusaha masuk dalam masa berlangsungnya kisah tokoh-tokoh Alkitab akan sangat mengharukan.
Sebagai simpulan, selamat berjuang dan memperjuangkan diri menjadi orang-orang yang dapat menebarkan kasih nyata cuma-cuma di dalam dunia yang begitu besarnya dikasihi Tuhan ini. Jangan kecewa jika belum menemukan orang Kristen seperti Kristus. Kali ini mungkin Anda bisa menjadi sahabat berikutnya bagi orang lain yang sedang mengalami kesukaran.
Tuhan bersama kita! (JN. 31/01/11)



Yefta: Pahlawan Tuhan yang Diingat Sepanjang Masa

-->
Yefta: Pahlawan Tuhan
yang Diingat Sepanjang Masa



Adapun Yefta, orang Gilead itu,
adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa,
tetapi ia anak seorang perempuan sundal;
ayah Yefta ialah Gilead.
(Hak.11:1)



Pahlawan Naruto
Semua pasti dapat meneruskan kalimat ini, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para... . Ya, benar. Para pahlawannya. Ayo sebutkan pahlawan-pahlawan idolamu?! Mungkin sontak jawabanya bermacam-macam, ”Jenderal Sudirman...!” ”Pangeran Diponegoro...!” ”Soekarno...!” ”Yosua..!” ”Kalau aku...aku... Naruto...!” ”Eit... siapa Naruto...! Wah ada anak kecil punya pahlawan Naruto nih! Siapa ya kira-kira guru Sekolah Mingunya?” Ha..ha ini hanya guyonan kecil tapi mungkin bisa jadi benar-benar ada.

Pahlawan yang Gagah Perkasa
Kala itu seorang guru mengajarkan kisah tokoh Alkitab masa Perjanjian Lama (PL) dalam ibadah yang dihadiri para mahasiswa. Tokoh itu belum pernah saya ketahui. Mungkin sampai saat ini pun di Sekolah Minggu atau persekutuan sudah langka mengambil kisah-kisah heroik tokoh-tokoh PL kecuali Abraham, Musa, Rahab, Yosua, Daud, Daniel, dan beberapa lainnya. Berapa yang dapat mengenal dan menceritakan kisah Hakim Yefta, Hakim Debora, Nehemia, Boas, Isybaal, ratu Ester, dll.
Adalah Yefta. Yefta disebut sebagai seorang pahlawan yang gagah perkasa (Hak. 11:1). Namun malang. Faktanya ia seorang pahlawan yang gagah perkasa namun harus terusir dari kaum keluarganya. Gara-garanya adalah karena Yefta anak seorang perempuan sundal (pelacur). Sampai di sini saya merasa sedih & haru.
Entah di dalam kisah Alkitab atau dalam kehidupan kita sehari-hari, banyak sekali ’pahlawan-pahlawan’ yang berjasa sekaligus diabaikan dan terabaikan. Mungkin pahlawan kita adalah ayah-ibu kita, kakek-nenek kita, presiden kita, guru kita, sahabat kita, tetangga kita, dll. Lebih-lebih Yefta dalam bahasan kita, seorang pahlawan yang gagah perkasa. Sudah pahlawan, gagah perkasa lagi! Namun diusir oleh adik-adik tirinya sendiri! Mereka menganggap Yefta tidak akan mendapatkan warisan apa-apa dari ayahnya berhubung Yefta adalah anak dari perempuan yang tidak sah.

Pahlawan yang Dibenci
Tapi tak apalah, dan tak jadi soal masalah warisan!” Demikian mungkin yang dipikir oleh Yefta. Dikisahkan Yefta kemudian pergi berpisah dengan saudaranya dan tinggal di Tob. Ternyata Yefta segera mendapat banyak teman di sana. Alih-alih teman-teman yang baik, malah segerombolan penjahat bergabung dengan Yefta dan pergi merampok. Demikian dikisahkan bahwa Yefta hidup bergaul dengan para perampok. Kalau boleh saya berpendapat bahwa Yefta telah dibesarkan dalam lingkungan para perampok. Saya lalu teringat bunyi firman Tuhan berikut ini:

Saudara-saudaraku, sebagai orang yang beriman kepada Yesus Kristus, Tuhan kita yang mulia, janganlah iman itu kamu amalkan dengan memandang muka. (Yak. 2:1).

Seringkali kita menghormati secara berlebihan orang-orang kaya, jabatan tinggi, pendidikan tinggi yang jelas-jelas kasat mata. Mengapa kita malu menghargai perbuatan dan jasa baik seseorang hanya karena kulit luarnya yang kita anggap buruk?! Jangan memandang muka, ini perintah yang sulit! Kita sering tertipu oleh kemilaunya dunia.

Pahlawan Tidak Memandang Muka
Ada dua hal yang menarik yang bisa kita tangkap di sini:
  1. Yefta diusir oleh kaumnya karena ia anak seorang perempuan sundal. Julukannya sebagai pahlawan yang gagah perkasa tidak dapat membantu menaikkan harkat dan martabatnya. Kaum keluarganya telah memandang rendah Yefta.
  2. Yefta pergi berpisah dengan kaum keluarganya dan tinggal di Tob. Segerombolan perampok bergabung dengan Yefta. Yefta tidak menghindari pergaulannya dengan para perampok. Namun di ayat lain tetap membuktikan jati diri Yefta sebagai seorang yang beribadah kepada Tuhan (Hak. 11:11).

Pahlawan Dipilih Tuhan
Hari berganti hari dan tibalah rupanya roda sedang berputar. Orang Israel menghadapi kesukaran karena peperangan melawan bani Amon. Para tua-tua (pemuka) Gilead pergi ke Tob bermaksud menjemput Yefta. Kaum keluarga Yefta yang dahulu membenci dan mengusirnya hendak mengangkat kembali Yefta sebagai panglima perang menghadapi bani Amon. Nah, kisah Yefta yang masih berlanjut di atas saya hentikan di sini. Silakan pembaca meneruskanya secara lengkap dalam kitab Hakim-hakim pasal 11.
Yang bisa kita petik diantaranya yaitu:
  1. Disadari atau tidak, kita mungkin pernah atau sedang mengabaikan, mengusir, atau bahkan menelantarkan pahlawan-pahlawan disekitar kita.
  2. Memandang muka kondisi negatif yang sedang disandang atau dialami pahlawan kita, bisa membuat kita tinggi hati dan pada akhirnya sangat membenci, memaki pahlawan kita. Bahkan lebih parah menginjak harkat dan martabatnya.
  3. Seorang pahlawan memiliki sifat ketabahan yang tinggi. Bisa terus beradaptasi di lingkungan jahat tanpa ikut melakukan kejahatan.
  4. Roda berputar, emas yang dibuang tetap berharga. Pahlawan kembali kepada tempatnya yang semestinya.
  5. Tuhan bisa memilih dan memakai siapapun yang Ia kenan untuk menjadi pahlawan bagi umat-Nya.

(FB.02/02/11)

Wikipedia

Hasil penelusuran

SolaAgape. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Blog List

Site Info

Padaleman Suci GKJ Tanjungtirto

Followers

Sekolah Agape Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template