Avenu Shalom Alaechim! Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.**** Yeh. 1:28 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,Yer 9:23.

23 Maret 2010

BERBAGI HARTA

BERBAGI HARTA

Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

(Mat. 6:21)


Minggu sore, 21 Februari 2010 yang lalu, kelompok PA wilayah kami di undang lagi untuk mengisi siaran rohani di radio Petra secara live. Kami membahas satu perikop dalam Kisah Para Rasul 4:32-37. Dikisahkan hidup jemaat saat itu tidak ada seorang pun yang berkekurangan (ay. 34). Ya, karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjualnya. Dan hasil penjualannya mereka bawa kepada para rasul. Para rasul pun membagi-bagikan hasil penjualan tadi kepada setiap orang yang memerlukannya (ay. 34-35). Lalu kami diberi beberapa pertanyaan. Salah satunya, “Mungkinkah dalam zaman modern ini harta menjadi milik bersama?” (ay.32b). Ada yang menjawab tidak mungkin, tapi ada juga yang menjawab mungkin! Dengan alasan mereka masing-masing.

Bacaan perikop di atas tentu tidak dapat dipisahkan dari seluruh isi tulisan dalam kitab Kisah Para Rasul. Di mulai dari pasal 1 yang diantaranya berisi tentang janji pencurahan Roh Kudus ke atas semua orang. Dan pasal 2 yang menjadi penggenapan janji tersebut, yakni di hari Pentakosta. Selanjutnya dikisahkan sebanyak kira-kira 3.000 jiwa bertobat dan dibaptis (Kis.2:41). Bahkan di Kis. 4:4 jumlah mereka yang percaya menjadi kira-kira 5.000 orang laki-laki.

Dalam Kis. 1:8 tertulis Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu,…. Nah, bisa disimpulkan bahwa tindakan tulus hati tanpa pamrih para jemaat dan rasul dalam membagi-bagikan segala kelebihan dan kepunyaan mereka itu karena, dipenuhi kuasa Roh Kudus. Kata “penuh dengan Roh Kudus” bisa ditemukan dalam beberapa ayat seperti Kis. 2:4, dan Kis. 4:8, 31. Bahkan rasul Petrus mendapat karunia rohani menyembuhkan orang lumpuh. …”Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kis.3:6).

Dengan kuasa dan tuntunan Roh Kudus jemaat kala itu berani membagi-bagikan segala kepunyaan mereka. Tanpa takut dan kuatir akan hari besok (Mat.6:31-32). Kita tentu mengenal sosok Petrus, yaitu: seorang biasa yang tidak terpelajar (Kis.4:13) tapi pemberani. Pemberani karena berani meninggalkan pekerjaannya sebagai nelayan, lalu pergi menjadi pengikut Yesus dan akhirnya dijadikan ‘juru-amek-wong’.

Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan (2 Kor 8:14). Lalu dapatkah kita saling berbagi kelebihan yang kita miliki masing-masing?


Ya, mengasihi tidak selalu harus diwujudkan dan diukur dari berapa banyak ‘emas’ yang kita bagi. Tapi ‘harta rohani’ yang telah kita persembahkan pun ternyata sungguh bernilai juga di mata Allah. (Tejo-24/02/10).

Wikipedia

Hasil penelusuran

SolaAgape. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Blog List

Site Info

Padaleman Suci GKJ Tanjungtirto

Followers

Sekolah Agape Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template