Avenu Shalom Alaechim! Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.**** Yeh. 1:28 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,Yer 9:23.

01 Februari 2011

Sahabat-sahabat dalam Kesukaran


Sahabat-sahabat dalam Kesukaran


Sumber ilustrasi gambar diambil dari:
Widyohatmodjo, E.I.S. 1961. Babad saka Kitab Sutji, Jilid II Pradjanjian Anjar (alih bahasa Jawa). Taman Pustaka Kristen Jogjakarta: Jogjakarta.


Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
(Amsal 17:17)


Siapa peduli masalahku?
Siapakah yang peduli dengan nasib orang lain? Siapakah yang peduli dengan penderitaan Saudara? Adakah yang mau hadir setidaknya untuk sekedar mendengarkan keluhan kita? Apakah ada orang yang rela mati untuk membela orang-orang seperti kita? Adakah sosok yang mau berkorban lebih lagi bagi kita? Jawabanya: ada, orang itu adalah Yesus Kristus.
Seperti tertulis dalam Rm. 5:7-8

Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar--tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati--. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.

Orang baik di zaman susah
Mungkin 2 buah paragraf yang mengantar kita di atas sudah biasa kita dengar. Bagaimana jika pertanyaannya, sekarang setelah zaman Yesus? Adakah orang yang masih meneladani sifat kasih Kristus yang tidak hanya rela menderita namun mengorbankan nyawa-Nya? Jawabanya pun masih ada. Bahkan di zaman sebelum Kristus pun telah ada kisah tokoh-tokoh teladan dalam zaman Perjanjian Lama. Tapi saya tidak bermaksud agar kita mati untuk orang lain. Lebih lanjut kita akan belajar sifat-sifat rela berkorban mereka yang penuh risiko tinggi.
Di zaman yang susah dan mengeluh ini sebenarnya patutlah kita merenung dan bertanya. Dimanakah pelayanan kekristenan itu sekarang? Dan di manakah orang-orang Kristen itu sekarang? Berbagai julukan pengikut Kristus itu antara lain terkenal dengan sebutan anak-anak Allah, garam dan terang dunia, dlsb.

Guru yang Bersedia Menolong
Seorang guru pernah mengajarkan, jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan datang ke rumahnya meminta bantuan. Guru itu dengan tegas akan mendoakannya dan menolongnya secara nyata. Guru itu mengecam orang-orang yang hanya dapat mendoakan orang menderita tanpa mengulurkan bantuan nyata. Singkat kata, guru itu marah jika seseorang atau kita hanya bisa mendoakan penderitaan orang lain itu!
Keteladanan Kristus sesungguhnya telah jelas dan banyak dikisahkan di dalam Injil. Tetapi pengikutnya yang disebut orang Kristen sepertinya sudah puas menikmati keselamatan. Mungkin kita sudah merasa puas menjadi orang Kristen yang dijamin keselamatannya tanpa melihat orang sekeliling kita yang belum mengenal & menerima Kristus. Belum lagi yang satu iman bisa kita tolong, bagaimana dengan yang lain?

Hal gratis di zaman modern
Hampir sulit menemukan hal gratis di zaman sekarang. Alih-alih undian berhadiah yang kita harapkan, ternyata ujung-ujungnya bersyarat malah menguras dahulu uang atau pulsa kita. Kegiatan gereja mewajibkan kontribusi uang pendaftaran bagi para pesertanya. Acara Sekolah Minggu ditariki iuran dan kado silang. Generasi muda diikutkan pelatihan dan memaksa mereka untuk mempertanggungjawabkannya bagi gereja, dlsb. Masih banyak contoh-contoh hal yang tidak gratis dan ada pamrih-pamrih dibelakangnya, bahkan terjadi di gereja sekalipun.
Padahal pelayanan gereja tidak boleh memaksa. Seperti tertulis dalam 1 Pet. 5:2

Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.

Pengambil risiko kebajikan
Yesus telah memberikan keselamatan dengan cuma-cuma bagi semua orang yang percaya kepada-Nya. Meskipun dengan darah yang mahal dan pengorbanan yang besar. Nah, untuk itu mari kita bernostalgia dengan tokoh-tokoh yang juga memiliki sifat & karakter Kristus berikut ini:
  1. Stefanus (Kis. 7:55-60). Stefanus dikenal sebagai tokoh martir pertama dalam memberitakan Injil.
  2. Simon atau Petrus atau Kefas. Petrus dikenal sebagai murid Yesus yang meninggalkan pekerjaannya sebagai nelayan. Petrus memilih memberitakan Injil daripada kekayaan dunia. (Mat. 4:20, Kis. 3:6)
  3. Orang Samaria. Orang Samaria ini dibenarkan Tuhan karena menolong seseorang yang jatuh ke tangan penyamun-penyamun dan dirampok habis-habisan sampai sekarat karena dipukul dan dibiarkan terkapar di jalan ketika dalam perjalanan dari Yerusalem menuju Yerikho. Orang Samaria ini berbelas kasihan lalu bertindak membalut luka-luka korban, sesudah itu menyiraminya dengan minyak dan anggur, menaikkan korban pada keledai tungganganya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya, membayari dua dinar kepada pemilik penginapan dan menjamin jika ada kelebihan biaya perawatan korban tersebut. (Luk.10:30-35). Bagi saya, Orang Samaria itu mungkin memiliki profesi sebagai seorang dokter atau perawat kesehatan, berhubung tindakan medisnya yang spontan. Menyirami dengan minyak dan anggur agar tidak menjadi infeksi.
  4. Boas. Boas dikenal sebagai penebus segala milik Elimelekh dan segala milik Kilyon dan Mahlon. Boas bersedia meperisteri Rut, perempuan Moab, isteri Mahlon, seorang janda, menantu Naomi yang juga seorang janda. Kelak Boas dan Rut akan menurunkan raja Daud. (Rut 4:9-11).
  5. Yonatan. Yonatan dikenal sebagai sahabat Daud, Lihat ayat-ayat berikut:
    1. 1 Sam. 18:1, Ketika Daud habis berbicara dengan Saul, berpadulah jiwa Yonatan dengan jiwa Daud; dan Yonatan mengasihi dia seperti jiwanya sendiri.
    2. 1 Sam. 18:3 Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri.
    3. 1 Sam. 18:4 Yonatan menanggalkan jubah yang dipakainya, dan memberikannya kepada Daud, juga baju perangnya, sampai pedangnya, panahnya dan ikat pinggangnya.
Raja Saul yang tak lain dan tak bukan adalah ayah Yonatan sendiri, berikhtiar hendak membunuh Daud. Namun Yonatan berani mengambil risiko dengan memperingatkan raja agar mengurungkan niatnya. Bahkan mengambil risiko dengan memberitahu Daud untuk bersembunyi dan lari agar luput dibunuh oleh raja Saul. (1 Sam.19:2, 20:42)

Kasih Cuma-Cuma Masih Bisa Kita Tegakkan dan Kibarkan Bersama
Sesungguhnya masih banyak tokoh-tokoh di Alkitab yang telah memberikan teladan bagaimana mereka berani berkorban, sekalipun ada risiko besar akan menimpa mereka. Seperti Musa, ratu Ester, Mordekhai, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, Yusuf, Hakim Yefta, Gideon, raja Firaun di zaman Yusuf, Maria ibu Yesus, Janda miskin, dlsb. Sampai di sini penulis tidak dapat menyebutkan satu per satu lagi karena akan lebih baik jika para pembaca menemukan kebenaran itu sendiri di dalam Alkitab. Merenungkan, menyelami, dan berusaha masuk dalam masa berlangsungnya kisah tokoh-tokoh Alkitab akan sangat mengharukan.
Sebagai simpulan, selamat berjuang dan memperjuangkan diri menjadi orang-orang yang dapat menebarkan kasih nyata cuma-cuma di dalam dunia yang begitu besarnya dikasihi Tuhan ini. Jangan kecewa jika belum menemukan orang Kristen seperti Kristus. Kali ini mungkin Anda bisa menjadi sahabat berikutnya bagi orang lain yang sedang mengalami kesukaran.
Tuhan bersama kita! (JN. 31/01/11)



0 komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran

SolaAgape. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Blog List

Site Info

Padaleman Suci GKJ Tanjungtirto

Followers

Sekolah Agape Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template