Avenu Shalom Alaechim! Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.**** Yeh. 1:28 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,Yer 9:23.

29 September 2009

Yesus Mengutus Murid Berdua-dua

Acara Keakraban Praremaja dan Remaja GKJ Tanjungtirto



“Dari pos 1 apa yang kamu dapatkan?” tanya Pendeta Sundoyo kepada salah satu peserta outbond.

“Soal,” jawab anak praremaja itu polos.

“Apalagi selain itu?”

“Ya, soal,” jawabnya lagi dengan nada agak melengking. Para peserta yang mendengar jadi tertawa.

“Kalau begitu…,” Pak Pendeta mulai mengalah. Beliau sibuk mencari-cari pertanyaan yang lebih tepat. Setelah itu, Pak Pendeta bertanya sekali lagi, “Apa manfaat yang kamu dapat dari sana?”

“Kerja sama.”

Nah…! Semua lega. Pertanyaan pun terjawab. Pak Pendeta dan hadirin tertawa. Mereka sekalian bertepuk tangan gemuruh.

Sebelum menyampaikan renungan yang diselenggarakan dalam acara outbond di Kompleks Aerowisata, Minggu (13/9), Pendeta GKJ Brayat Kinasih itu menyapa anak-anak tentang kesan-kesan mereka terhadap acara yang mereka ikuti. Anak-anak tampak antusias menjawab. Salah satu peserta mengaku bahwa ia berkesan dengan pos lima, sementara yang lain lagi berkesan dengan pos Sungai Yordan. Acara yang dimotori Komisi Anak dan Praremaja GKJ Tanjungtirto ini memang diikuti oleh anak-anak usia praremaja dan remaja dari GKJ Tanjungtirto.

Pendeta Sundoyo kemudian mengajak para peserta untuk menyimak Lukas 10:1–3. Dan dengan lincah pendeta muda ini membacakan petikan Firman Tuhan tersebut. Mengulang ayat yang terakhir, Pak Pendeta berkata sambil memberikan sedikit peragaan.

“Jadi, Tuhan mengutus kita seperti anak domba ke tengah-tengah …?” tanya Pak Pendeta sembari membentangkan tangannya menunjuk kepada para peserta.

Pak Pendeta sekali lagi mengulang pertanyaan itu. Dengan jenaka, beliau menunjuk pada dirinya saat berkata seperti anak domba, lalu membentangkan tangan menunjuk ke seluruh peserta saat bertanya, “Ke tengah-tengah…?”

Hadirin yang tahu, lambat laun tersadar. Mereka pun tertawa sementara yang lain menyelutuk untuk menjawab, “Manusia!”

Lewat dua ayat bacaan dalam Injil Lukas itu, Pendeta Sundoyo menyampaikan bahwa ada dua kategori pengikut Yesus. Yaitu, satu yang disebut murid dan yang lainnya simpatisan.

“Kira-kira temanmu masuk yang mana?” tanya pendeta muda ini dalam nada canda. “Kalau simpatisan, baru mencari Yesus saat membutuhkan. Kalau sakit, minta disembuhkan. Kalau pas ujian, baru ikut persekutuan. Berbeda dengan murid. Murid selalu bersama dengan Tuhan.”

Yesus juga mengutus murid berdua-dua. Lalu, seandainya domba di tengah-tengah serigala, bagaimana cara kita agar bisa selamat?

Salah satu peserta menyahut, “Mabur!”

“Apa domba bisa terbang?” tanya Pak Pendeta.

“Ambil langkah seribu,” seru yang lain.

“Tapi, apa domba tidak kalah cepat dengan serigala?” sergah Pak Pendeta.

Namun, ada juga yang menjawab, “Berdoa!” sementara yang lain lagi ada yang berseloroh untuk berpura-pura saja jadi serigala. Sayang, pilihan terakhir ini tidak tepat karena lambat laun serigala bisa mengetahui penyamaran tersebut.

Pak Pendeta menjelaskan bahwa sumber kekuatan domba sebenarnya ada pada gembala. “Jadi, jangan melihat pada kemampuan sendiri. Pada zaman dahulu gembala digambarkan memiliki tongkat. Ujung tongkat itu satunya lurus, sedangkan ujung lainnya melengkung. Tongkat dan gembala akan mengarahkan dan membimbing kita. Teman-teman harus punya tempat persekutuan supaya tidak dimakan serigala.”

Menutup acara Mbak Tatik, salah satu panitia penyelenggara, mengumumkan para juara outbond. Juara I dengan nilai 1410 adalah kelompok abu-abu, juara II dengan nilai 1360 kelompok kuning, dan juara III kelompok merah dengan nilai 1340. Setiap juara menyampaikan yel-yel sebelum menerima hadiahnya. Berkenan menyampaikan hadiah adalah Bapak Ngadiran, Ibu Budi Yudhaningtyas, dan Mas Wahyu Ardhianto. (#jw-untuk SolaAgape)

0 komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran

SolaAgape. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Blog List

Site Info

Padaleman Suci GKJ Tanjungtirto

Followers

Sekolah Agape Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template