Avenu Shalom Alaechim! Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.**** Yeh. 1:28 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,Yer 9:23.

14 Desember 2010

Generasi Muda Kristen yang Didambakan

Generasi Muda Kristen yang Didambakan
Generasi Muda Kristen yang Didambakan
**Suatu Refleksi**

Kumpulan Tulisan Anak Sekolah Minggu dan Praremaja GKJ Tanti
Sumber ilustrasi gambar diambil dari:
Widyohatmodjo, E.I.S. 1961. Babad saka Kitab Sutji, Jilid II Pradjanjian Anjar (alih bahasa Jawa). Taman Pustaka Kristen Jogjakarta: Jogjakarta.


Tantangan Langkanya Pemimpin Muda Kristen Saat ini
Dunia politik, bisnis, pendidikan agama maupun gereja, sedang dihadapkan kepada suatu tantangan yaitu krisis kepemimpinan. Orang yang siap dipimpin semakin bertambah, tetapi tenaga profesional atau tenaga ahli sulit didapat. Bagi orang yang mempunyai ambisi memimpin namun tidak memiliki kemampuan memimpin cukup banyak, bila menjadi pemimpin akibatnya dampak yang tidak menguntungkan. Dalam kepemimpinan gerejawi, hal krisis kepemimpinan menjadi hal yang memprihatinkan. Untuk menjadi seorang pemimpin Kristen yang didamba, perlu adanya proses persiapan yang matang, yang adalah seorang yang memiliki cita-cita yang agung bila melalui jerih payah usahanya ditambah dengan kasih karunia Allah.
Dalam Alkitab tertera pemimpin-pemimpin yang baik, salah satunya Yosua, seorang pahlawan yang gagah berani dalam peperangan dan rela menjadi pembantu Musa, tatkala ia berhasil meraih kemenangan yang besar. Yosua tahu bahwa seorang pemimpin rohani tidak cukup dengan kriteria keperkasaan, kemampuan, keunggulan dan pengalaman pribadi, yang lebih penting dari semuanya ialah penalaran Allah selaku pemimpin semesta alam yang penuh hikmat dan kuasa.
Lalu bagaimana kita kaum muda Kristen yang mempersiapkan diri sebagai pemimpin? Masa Muda adalah jembatan antara masa anak-anak dan masa dewasa, suatu bentangan masa yang menentukan proses pertumbuhan emosional, intelektual, dan spiritual dalam proses penemuan diri dan mendewasakan diri kaum muda dipengaruhi oleh situasi dalam dirinya sendiri dan situasi lingkungan.

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
ia setia juga dalam perkara-perkara besar…
(Luk. 16:10)

Artinya seorang pemimpin harus menjadi hamba yang setia dalam perkara-perkara kecil, baik dan penuh hikmat serta menjadi teladan bagi orang lain, baik melalui perkataan, perbuatan, kasih, iman maupun kekudusan.

Jangan seorangpun menganggap engkau rendah
karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya,
dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu,
dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
(1Tim.4:12)
Bercermin dari Panggilan Abraham
Panggilan Abraham adalah cermin panggilan kita (Kej. 12:1-4). Panggilan Abraham yang dikisahkan pada Kejadian 12:1-4 itu mempunyai tiga dimensi:
  1. Dimensi iman
  2. Dimensi janji Allah
  3. Dimensi menjadi berkat.

  1. Dimensi iman
Iman yang benar bukanlah merupakan sesuatu yang sekedar mengantar agar kita percaya, tetapi juga supaya kita berserah dan berbuat sesuatu. Iman Abraham terhadap Allah dinyatakan dalam ketaatan dan penyerahan drinya terhadap Allah.

Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia;
(Kej. 12:4a)


Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan--dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
(Ibr.11:7)

Nuh Adalah salah satu teladan kesabaran yang terbaik. Tugasnya untuk membangun sebuah bahtera selama 120 tahun pasti merupakan salah satu teladan ketekunan yang paling mengagumkan dalam sejarah. Karena ia hidup dikelilingi oleh masyarakat yang begitu jahat, kasar dan tidak menghargai Allah, Nuh pastilah diejek habis-habisan.
(Tambahan diambil dari: Seri Hikmat Illahi, Kesabaran Menurut Alkitab, RBC Ministries, 2003: 23)


Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
(Ibr. 11:8)
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
(Rm. 4:20-21)

Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
(2 Kor. 13:5)


  1. Dimensi janji Allah
Pemanggilan dan pemilihan Allah telah menjadikan dia terasing dari saudara-saudaranya, jauh dari negeri asalnya. Doa harus mampu mandiri, karena dia tidak dapat mengharapkan bala bantuan dari saudara-saudaranya. Jadi panggilan dan pemilihan mengantar dia pada kemandirian dan berserah kepada Allah. Dia yakin, bahwa Allah ada besertanya dan Allah menjanjikan alat perlengkapan baginya.

Pertama : Allah menjanjikan dia tanah (modal tempat berproduksi)
Kedua : Allah menjanjikan Abraham untuk menjadi bangsa yang besar.
Ketiga : Allah menjanjikan bahwa nama Abraham dan keturunannya akan menjadi masyhur.

  1. Dimensi menjadi berkat
Hal dipanggil dan dipilih adalah sesuatu yang harus diterima dan sekaligus harus dipatuhi, tetapi juga harus dipantulkan lagi. Dipanggil dan dipilih sebagai umat Allah berarti juga untuk melayani dengan menjadi berkat bangsa-bangsa di dunia, seperti Firman-Nya:

olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kej.12:3)


Pemimpin Kristen Diharapkan Berani Diubah dan Berubah
Tuhan yang memanggil kita dalam pelayanan. Motivasi seseorang adalah dasar penilaian yang bukan karena ambisi yang adalah pangkal kesombongan manusia. Seorang pemimpin dituntut:
  1. Berkerohanian baik
  2. Bermoralitas tinggi
  3. Bertalenta mata
  4. Berdedikasi penuh
  5. Berpengertian dalam
  6. Bereputasi indah/seorang yang terhormat tanpa aib dan noda dan cacat cela.

Seorang pemimpin diharapkan mempunyai pengetahuan yang luas dan khusus, bersikap ramah, waspada, teliti, cekatan, tabah, dan rendah hati; berkarakter lapang dada, tenang, supel, adil, simpati, dan rela menyangkal diri; mempunyai kemampuan mengerti, ingat, observasi, analisis, merancang, kreatif; komunikatif dan berpengalaman dalam kepemimpinan.

Seorang pemimpin harus sadar bahwa wibawa dan kuasa rohani adalah pemberian Allah dan setiap pemimpin Kristen harus berani diubah dan berubah atas kuasa Roh Kudus, dan melalui proses pembelajaran. Alkitab memberikan contoh yang sungguh istimewa sehubungan dengan pemimpin-pemimpin yang dipanggil Tuhan, satu keistimewaan yang ditekankan adalah kerendahan hati, dan merasa diri tidak layak.

Contoh:
  1. Ketika Musa dipanggil oleh Allah, ia berkata:

"Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?"
(Kel. 3:11)
  1. Gideon mengatakan: …

"Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." Tetapi Tuhan berjanji:
"Tetapi Akulah yang menyertai engkau,
(Hak. 6:15-16)

  1. Yeremia mengatakan:

"Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda."

Tetapi TUHAN berfirman kepadaku:

"Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, … Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau…"
(Yer. 1:6-8)

  1. Paulus mengatakan:
Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul…
(1 Kor. 15:9)

Sumber kuasa seorang pemimpin berasal dari Allah,

Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
(Zak. 4:6)

Seorang pemimpin yang menunjukkan diri sebagai pelayan Allah aherus mampu dalam menahan dengan penuh kesabaran, dalam penderitaan, kesesakan dan kesukarran dalam menanggung dera dalam penjara dan kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga, dalam kemurnian hati, dalam kemurahan hati dan dalam mewujudkan kasih dan belas kasihan dan itu semua dilakukan atas dasar kepada kebenaran dan menuju keadailan yang sesungguhnya.
Seorang pemimpin, demi kemajuan pelayanan sungguh membutuhkan kekuatan ekstra dari Tuhan dalam hal:
  1. Pambacaan Firman secara rajin (ibarat makanan rohani yang tak dapat diabaikan)
  2. Persekutuan denafn Tuhan dalam dia (bagaikan penyegaran roh jiwa kita)
  3. Kuasa kehidupan melalui kesaksian hidup sebagai ciptaan baru.

Penutup
Pemimpin Kristen yang didamba ialah mereka yang memiliuakan Allah dalam segala seuatu yang mereka lakukan, mampu membangun para pengikutnya, hidup dalam keunggulan dan yang tidak henti-hentinya belajar untuk memepersiapkan masa depan. Dasar kepemimpinan pelayanannya dengan kasih, memberi keteladanan melalui budi pekerti yang luhur dan wataak yang baik.—DC

Selamat mempersiapkan diri menjadi pemimpin Kristen yang diberkati Tuhan.



Ditulis ulang dari:
Pdt. Drs. Napsun S. Dalam Pembinaan, Pengkaderan Generasi Muda/Mahasiswa Kristen oleh Komisi Bea Siswa Sinode GKJ/GKI, Salatiga, 31 Agustus-1 September 2001

Sumber tambahan:
Seri Hikmat Illahi Kehidupan Kristen: Kesabaran Menurut Alkitab, Penerbit Discovery House Publishers 2003, RBC Ministries, Grand Rapids, Michigan. (Hal 23)

0 komentar:

Posting Komentar

Wikipedia

Hasil penelusuran

SolaAgape. Diberdayakan oleh Blogger.
 

My Blog List

Site Info

Padaleman Suci GKJ Tanjungtirto

Followers

Sekolah Agape Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template