Seorang tukang kayu yang tidak bersalah, yang juga anak dari ayah yang berprofesi sebagai tukang kayu, dikabarkan tewas secara mengenaskan di atas kayu. Sebelum tewas, korban (anak si tukang kayu) sempat disiksa secara tidak manusiawi, diejek, diludahi, ditelanjangi, dipukul, dianiaya, dan akhirnya diarak massa untuk dieksekusi. Meski korban sudah sangat lemah dan kehilangann banyak darah namun ia tampak tetap tabah. Bahkan sampai pada detik-detik kematiannya, korban tidak menyalahkan siapapun, sebaliknya ia malah memintakan pengampunan.
“Aku pikir pria macam apa ini yang berkuasa memohonkan pengampunan?!?”
Pria yang masih muda itu akhirnya dikenali bernama Yesus Kristus!
Sobat, tukang kayu itu ternyata sosok Tuhan yang mengambil rupa manusia untuk penebusan dosa kita. Kedatangan-Nya membawa misi Kasih Allah yang begitu besar dalam simbol kayu salib. Perhatikan gambaran sebatang kayu yang melintang datar, tak ubahnya simbol buruk atau negatif dalam matematika. Demikian juga sebuah kayu yang melintang tegak lurus, rasanya kuranglah sempurna dan berarti. Kedua kayu itu akan berarti baik atau positif bila menyatu dalam simbol salib. Menyitir pendapat orang, bahwa tanpa melalui Yesus kita tidak akan selamat, dan Yesus mau melibatkan kita untuk menyelamatkan umat-Nya. Amin.
Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
(Markus: 6:3)
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
(Matius: 13:55) YMMR
0 komentar:
Posting Komentar